Sahabat ku sekalian, dalam menjalani hidup dimuka bumi ini terkadang ada hal yang membuat kita bingung, ada juga yang membuat kita begitu repot hingga kita lupa akan kepada dzat yang menciptakan kita, oke kita tidak lupa dengan dzat yang telah menciptakan kita akan tetapi kita menomer duakan dzat yang meciptakan kita.Kita sering membuat dzat yang Maha Suci untuk menunggu kita menghadap Rabb Tuhan semesta alam, ketika seruan Tuhan datang kepada kita untuk menghadap-Nya, Justru kita mengabaikan panggilannya dan menyuruh-Nya menunggu, kita lebih memilih untuk menyelesaikan pekerjaan kita terlebih dahulu daripada bergegas untuk menemui-Nya.
Sahabatku sekalian, itulah kita. Sedikit sekali syukurnya, dan banyak sekali kufurnya. Namun Alhamdulillah kita memiliki Tuhan, yang Maha Pengasih, Penyayang, meskipun kita mengabaikan-Nya namun tetap saja Allah memberikan karunia-Nya kepada kita, sahabat ku sekalian mari kita tengok kebelakang tentang masa-masa dimana ketika kita baru lulus kulih dan ingin mencari kerja, banyak sekali hal yang kita lakukan, banyak sekali do'a yang kita panjatkan kepada Tuhan, namun begitu apa yang kita inginkan di kabulkan oleh Allah, kita malah lupa dengan Allah.
Ya Rabb ampuni kami yang selalu menzolimi diri kami sendiri, ampuni orang tua-orang tua kami yang terkadang sibuk untuk memenuhi kebutuhan kami, sehingga terkadan mereka lupa untuk menghadap dan bersujud di hadapan Mu, ampuni Guru-guru kami yang terkadang lupa untuk memberikan contoh yang terbaik bagi anak-anak didiknya, tiada dzat yang Maha Pengampun selain Engkai Ya Rabb.
Kini pekerjaan sudah kita dapatkan, hasil dari jerih payah kitapun sudah kita dapatkan, begitu adil Tuhan memberikan rezekinya kepada orang-orang yang bekerja, tidak satu peser pun rezeki itu meleset dari kita. semuanya berjalan sesuai dengan takdir yan Kuasa. Pekerjaanpun mulai menumpuk di meja kita, hingga kita tidak dapat untuk mengerjakannya lagi, malampun yang seharusnya kita gunakan untuk istirahat, justru terpakai untuk bekerjam demi menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk di meja kerja, rasa kesalpun mulai hinggap di hati kita, kita pun mulai menggerutu karena pekerjaan yang terlalu banyak? Oh... Tuhan apakah keluhan kami tersebut merupakan bentuk kedurhakaan kami kepada MU, jika memang iya maka ampunilah kami Tuhan. Sahabatku, lihatlah, dulu kita yang mencari pekerjaan kesana kemari, namun ketika kita mendapatkan pekerjaan tersebut justru kita malah menggerutu dan mengeluh, karena terlalu banyak tugas yang diberikan.
Ah.... Kita belum menjadi orang yang ahli syukur, seandainya kita adalahn orang yang ahli syukur niscaya Tuhan yang akan mengatur waktu kita, dan Tuhan juga yang akan menambah nikmatnya kepada kita. semua terasa serba salah, ga' ada pekerjaan, justru membuat kita malu untuk menyandang gelar pengangguran, namun ketika pekerjaan terlalu banyak kita malah menggerutu. Mestinya yang kita lakukan adalah bersyukur, dan nikmati setiap pekerjaan yang kita lakukan, niatkan semuanya untuk mencari ridho Allah SWT, kalau Allah sudah Ridho kepada kita. Hmmm..... Betapa nikmatnya hidup di dalam keridhohan dan keberkahan Tuhan.
Ya... salah satu bentuk syukir kita kepada Allah dalam bekerja adalah men-stop pekerjaan kita bila Allah SWT sudah memanggil kita untuk menghadapinya. Kalau sudah begini yakin dah, Waktu biar Allah yang menambah waktu istirahat kita, biar Allah yang menyelesaikan pekerjaan kita yang menumpuk. Karena pekerjaan dan tugas kita tersebut Allah yang ngasih dan Allah juga yang aka menyelesaikannya.
Terkahir marilah kita memohon ampun atas ke khilafan kita selama ini...
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا
وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
No comments:
Post a Comment