May 9, 2013

Kita Tempo Doeloe

Malam ini ketika akan mandi untuk siap-siap shalat maghrib, terbayang di pikiran saya untuk menulis hal-hal dimasa kecil dulu yang bersifat positif, tapi setelah dewasa justru hal-hal tersebut hilang begitu saja dari dalam diri kita.

Oke, tidak perlu bertele-tele, berikut ini hal-hal tersebut:
  • Kita adalah Raja

    Ingat tidak ketika waktu kecil dulu, kalau mau mandi ada yang memandikan, kalau mau tidur ada yang menina bobokkan, bahkan ketika kita buang hajatpun ada yang membersihkan, mau makan ada yang nyuapi, intinya pada saat itu, kita diperlakukan bak seorang raja oleh Bunda kita yang tercinta.

    Tanpa kenal lelah bunda merawat kita dengan kasih sayang, meskipun saya memakai istilah Raja pada paragraph ini, namun Bunda merawat kita tidak seperti merawat seorang raja, beliau merawat kita lebih dari merawat seorang raja, ya beliau merawat kita dengan kasih sayang.

    Ini jauh berbeda dengan pelayan seorang raja yang merawat raja karena ada maksud tertentu, ya salah satunya untuk mendapatkan balasan kebaikan dari raja berupa upeti, jadi ingat lagu Melly Goeslaw - Bunda.
    Bagi yang belum punya MP3nya bisa di download disini:

    Melly Goeslaw - Bunda

    Lagu ini akan membuat kita ingat betapa kasih sayang seorang bunda, salut buat Mbak Melly Goeslaw, lirik dan nadanya sangat pas dipersembahkan untuk seorang bunda

  • Kita adalah Superman



    Masih ingat ketika kecil, tanpa ada rasa takut kita bangun di tengah malam, menangis sekuat-kuatnya, tanpa kita takut dimarahi oleh ayah yang sedang beristirahat, setelah seharian kerja? atau pada waktu kita turun tangga, keluar rumah tanpa ada perasaan takut untuk jatuh? Pasti ingatkan...?

    Pada saat itu, kita tak kalah hebatnya seperti seorang superman, yang dengan gagah berani mendekati siapa saja? tapi, keberanian itu sekarang sekarang sepertinya sudah menghilang, kita malah menakutkan hal-hal yang belum tentu membahayakan bagi diri kita sendiri? Lihat saja ketika kita akan melangkah, untuk menjadi seorang penulis misalnya, belum kita menulis kita sudah dihadapkan kepada rasa takut, kalau-kalau tulisan kita tersebut salah? atau bagi kamu yang masih sekolah, ketika disuruh guru untuk menjelaskan suatu materi, kita lebih memilih untuk tidak berbicaram daripada mencoba mengungkapkan ide yang ada dipikiran kita?
  •  Albert Einstein



    Waktu kakak kita ingin pergi kesekolah? kita merengek untuk ikut kakak pergi kesekolah, entah apa yang kita pikirkan pada saat itu, yang jelas pada saat itu, kita sangat ingin Tahu tentang sekolah, atau pada saat kakak kita mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah), dengan semangatnya kita mendekatinya dan meminta pena dan buku yang ia gunakan, apalagi kalau bukan kita juga ingin mengerjakan tugas Rumah kita (Belajar), mencoret-coret di kertas.

    Kita tak ubahnya seperti Ilmuan besar dunia Albert Einstein yang selalu ingin tahu, dan tidak pernah terus melakukan percobaan hingga akhirnya berhasil menemukan apa yang ia mau, tapi lagi-lagi itu hanya terjadi pada waktu kita masih kecil, rasa ingin tahu tersebut kini pupus, kita tidak lagi akrab dengan namanya sekolah, atau kita tidak lagi berteman dengan yang namanya pena dan buku, walaupun ada rasa ingin tahu, perasaan ingin tahu tersebut biasanya berorientasi pada hal yang negatif, seperti ingin tahu bagaimana rasa rokok, narkoba, dan lain sebagainya yang bersifat negatif.


    Ingin rasanya kembali lagi kemasa-masa kecil, yang penuh dengan kesenangan, hari-hari masa itu selalu di isi dengan tawa dan bermain, tak pernah merasakan masalah yang membebani pikiran, kalaupun ada masalah tinggal merengek kepada orang tua, masa-masa dimana seluruh keluarga berkumpul menjadi satu, tidak ada kesibukan keluarga, mereka selalu ada untuk kita, sangat berbeda ketika sudah dewasa, untuk makan malam bersamapun mesti diatur waktu dan tempatnya? ah apa-apaan ini?

    Semangat ingin tahu yang selalu berkobar, tidak mengenal rasa takut, dan menyerah, hingga akhirnya kita bisa berjalan, bermimpi dan berpikir, itu semua berkat kerja keras dan perjuangan kita di waktu kecil, inilah  kita Tempo Doeloe.

    ~ Mr. Toyo Hopes the Best for Society ~

1 comment: