Apr 19, 2013

IMPIAN: Menjadi Penulis

Entah apalagi yang harus saya katakan betapa sulitnya untuk menjadi penulis.
Alasannya sangat simple sekali, Apa yang harus saya tulis?
Namun lagi-lagi apa yang saya pikirkan tentang sulitnya menjadi penulis, dibantah habis-habisan oleh para penulis yang sudah terbiasa menulis, mereka mengatakan bahwa menulis itu sangat gampang, ada lagi yang mengatakan bahwa menulis itu mudah.

Berangkat dari pendapat mereka tersebut kali ini saya berkeyakinan bahwa menulis itu gampang kalau asal-asalan, eits jangan salah paham dulu maksud saya asal-asalan adalah menulis sesuka kita saja, apa yang terpikirkan langsung saja tulis, apalagi jika kita sebagai pemula maka akan sangat sulit bagi kita untuk menulis dengan  teratur dan bagus, baik itu dari pemilihan kata (diksi), pengembangan ide pokok dan lain sebagainya, semunya butuh proses dan proses itu membutuhkan waktu yang relatif lama, pengalaman adalah guru yang terbaik. Semakin banyak kita menulis maka akan semakin terasa betapa menulis itu sangat mengasyikan, dari tulisan-tulisan kita juga sebenarnya kita dapat belajar menulis. Percayalah...
http://msuharto.com/wp-content/uploads/2011/05/belajar-menulis-300x300.jpg 
Bahkan ketika saya menulis artikel ini, sebenarnya saya sendiri belum paham betul dengan  konsep menulis, ya saya hanya ingin mengatakan bahwa saya hanya orang  yang ingin belajar menulis, dan saya yakin saya akan bisa menjadi penulis sukses (tolong aminkan)

Itulah impian saya saat ini, ingat impian itu bukanlah sebuah mimpi yang menjadi bunga tidur, namun impian itu adalah sebuah motivasi diri yang datang dari dalam diri yang siap mengalahkan setiap pori-pori kelemahan

Alasan yang sangat simple mengapa saya ingin menjadi penulis, saya hanya tidak ingin ketika saya dipanggil untuk menghadap ke Tuhan yang Maha Memiliki, tanpa ada yang merasakan dan mengakui eksistensi saya dimuka bumi ini. Percayalah kawan, orang-orang yang ada disekitar kita sebenarnya mereka belum benar-benar merasakan kehadiran kita bila kita tidak berbuat banyak untuknya, kehadiran kita ditengah-tengah mereka hanyalah sebagai pelengkap bagi kekurangan mereka, benar manusia adalah makhluk sosial satu dengan yang lainnya, namun coba perhatikan lagi ketika kita tidak adalagi disekitarnya apakah dia merasa kehilangan kita? saya pikir jawabannya TIDAK jika kita tidak banyak berbuat untuk mereka (ups... itu hanya ruang lingkup yang kecil) bahkan keluarga kitapun sebagai orang terdekat, hanya merasakah kehilangan kita jika dalam beberapa bulan saja, setelah itu mereka lupa dengan kita, paling lebaran saja mereka mengunjungi kita hehehe... itu kenyataan.

Na... saya tidak ingin seperti itu, artinya jika semasa hidup kita tidak memberikan manfaat kepada orang-orang yang ada disekitar kita jangan harap ketika kita sudah meninggal mereka akan mengingat kita, apalagi mendo'akan kita, ya... solusinya cuman satu tinggalkan sesuatu yang bermanfaat salah satunya adalah tulisan. Oh iya... berbicara tentang kematian tadi saya juga ingin mengatakan bahwa ketika kita meninggal orang-orang yang dulu dekat dengan kita menangis, apakah mereka menangisi kepergian kita? BUKAN.


sebenarnya mereka menangis diri mereka sendiri karena mereka meresa kehilangan sesuatu yang mereka anggap milik mereka, siapa lagi kalau bukan anda (bukankah itu sebuah keegoisan semata)

Itulah sekedar pengantar pembuka semangat agar menjadi penulis!!!
 
So... lets write right now...

No comments:

Post a Comment