Keruntuhan TEORI BID’AH Kaum Salafi – Berdasarkan
Kajian Komprehensif Ulama Ahli Hadis Bid’ah ada dua macam, yaitu yang
terpuji dan yang tercela. Bid’ah yang sesuai dengan sunah, maka terpuji.
Sedangkan, bid’ah yang bertentangan dengan sunah, maka itu tercela.
Imam Muhammad bin Idris as-Syafi’i Pendiri Mazhab Syafi’i (150-204 H.)
Imam Muhammad bin Idris as-Syafi’i Pendiri Mazhab Syafi’i (150-204 H.)
Bid’ah ada dua macam, yaitu yang terpuji
dan yang tercela. Bid’ah yang sesuai dengan sunah, maka terpuji.
Sedangkan, bid’ah yang bertentangan dengan sunah, maka itu tercela.
Imam Muhammad bin Idris as-Syafi’i Pendiri Mazhab Syafi’i (150-204 H.)
Imam Muhammad bin Idris as-Syafi’i Pendiri Mazhab Syafi’i (150-204 H.)
DALIL hadis yang sering disampaikan oleh
Wahabi tidaklah salah, yang tidak tepat adalah tatkala menjadikan slogan
bid’ah sebagai sebuah hukum dan menjadi alat untuk menggeneralisir
setiap bid’ah adalah sesat. Mengapa tidak tepat? Sebab Wahabi
menggunakan hadis-hadis tentang bid’ah tidak berdasarkan pada konsensus
atau ijma’ ulama, melainkan berdasarkan penafsiran sendiri.
Ulama Wahabi dan
pengikutnya setahu saya tidak ada yang bergelar al-Hafidz sebagaimana
ulama-ulama kami terdahulu yang telah menyusun ilmu ilmu hadis. Maka
dalam masalah hadis kita harus merujuk kepada para ahlinya, seperti
al-Hafidz Ibnu Hajar asy-Syafi’i, al-Hafidz Ibnu Katsir asy-Syafii, Imam Nawawi asy-Syafi’i, al-Hafidz as-Suyuthi asy-Syafi’i dan ulama ahli hadis lainnya yang bergelar al-Hafidz.
Saya berkeyakinan bahwa gerakan yang
kerap membid’ahkan dan menyesatkan umat Islam tidak akan berkembang
menjadi mayoritas dalam Islam. Sebab, kelompok yang suka menyesatkan
justru ciri khas Khawarij.
Oleh: M. Ma’ruf Khozin
Penerbit: Bina Aswaja.
Penerbit: Bina Aswaja.
No comments:
Post a Comment