Dec 2, 2013

Ketika Bangsa ini di Pimpin Santri

Pemipin dan Pemimpi itu cuman beda huruf "N"

ya itu sih bisa-bisanya saya saja mengutak-atik bahasa, sebenarnya kalau kita jabarkan lebih jauh ga' juga seperti itu kok, tapi kira-kira seperti itu dah, g' konsisten ya hahahha maklum dah.

Ada secerca harapan segar, ketika negeri ini akan di  pimpin oleh seorang santri.
Ini sih sebenarnya mimpi saya pribadi, saya bermimpi seandainya negeri ini di pimpin oleh seorang santri.
Sebenarnya siapa saja yang memipin itu sih, sah-sah saja, asal dia memang mempunyai kemampuan dalam bidang kepemimpinan, tanpa memandang latar belakang apapun, dan juga dalam tulisan ini saya tidak ingin membuat opini bahwa selain santri rasa nya ga' bukan, tapi ini sekali lagi saya katakan ini mimpi saya. harapan saya.

hahaha panjang betul pembukaan nya, OK kita lanjutkan dah.
Pola pendidikan santri (orang yang belajar di pesantren), itulah sosok yang sebenarnya saya harapkan yang akan memimpin bangsa ini kedepan, sistem pendidikan di pesantren yang hampir 95 % adalah pendidikan agama membuat batin ini yakin bahwa sosok seperti inilah yang akan mampu mengubah bangsa ini menjadi lebih baik, mereka (para santri) selama belajar di pesantren banyak belajar tentang akhlak, tentang ketuhanan, tentang agama, tentang ilmu akhirat, tentang ilmunya mendekatkan diri kepada Allah swt, sangat berbeda dengan siswa, yang kebanyakan belajar tentang ilmu dunia. bukankah ini sama saja mengajarkan kepada kita bahwa kita harus mencintai dunia. yang sementara dan penuh dengan permainan.

Bener, kita ga' boleh melupakan dunia, karena dunia ini adalah jemabatan menuju akhirat, sekali lagi jembatan, artinya dunia ini hanya alat untuk menyeberang ke akhirat, jadi salh betul jika prioritas kita belajar hanya untuk mengejar dunia.

Lihat saja, di pesantren, para santri selalu di ajarkan untuk bangun subuh lebih dahulu, atau dan bukan cuman bangun subuh duluan, akan tetapi ada yang bangun malam untuk shalat tahajjud, bukan kah ini mengajarkan dan membentuk jiwa seorang santri untuk menjadi pemimpin yang lebih dahulu tau tentang kehidupan masyarakat, ini juga membentuk jiwa para santri agar menjadi pemimpin untuk mempelopori terlebih dahulu dalam setiap sikap dan tindakan.

Lagi, pola pendidikan dipesantren itu, sangat akrab dengan yang namanya menghafal, entah itu menghafal AL-Quran, Hadits dan pelajaran lainnya, ini bukti bahwa santri selalu di ajarkan untuk selalu pekak, terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya, bukan kah ini mengajarkan kepada santri untuk selalu ingat tentang tugas yang di embannya, ah tidak dapat kita pungkiri banyak pemimpin zaman sekarang lupa dengan janji-janji mereka, banyak yang lupa dengan tugas-tugas mereka, sehingga membuat mereka berbuat berdesarkan hawa nafsunya, kita doakan dah supaya mereka para pemimpin kita yang sekarang dapat memimpin kita kearah yang lebih baik.

Dipesantren itu, condong dalam pembentukan akhlak atau istilah kerennya EQ (Emotional Quotient), dan juga condong kepada SQ (Spiritual Quotient). Bangsa ini sudah mulai tergerus akhlaknya, ini hal yang wajar, mengapa? karena dari pertamanya kita-kita ini didik dengan sedikit sekali pelajarn akhlak, sehingga besarnya, ya... kita don't care to another....

Udah ya... pusing...
Semoga Allah memberikan dan menujukan kita kejalan yang benar. Amin

No comments:

Post a Comment