Masih ingat dengan iklan sebuah provider celular, yang menayangkan budaya yang sangat mengindonesia, seorang tukan sayur keliling yang membawa barang dagangannya sambil memanggil-memanggil orang-orang yang ada di sekitarnya
"sayur-sayur...."
Ah itu tidak hanya terjadi pada tukang sayur, hampir semua pedagan keliling di Indonesia, selalu melakukan teknik pemasaran seperti ini (dengan berkeliling dan berteriak-teriak, mempromosikan barang dagangannya),
hmm... saya yakin budaya seperti ini hanya terjadi di Indonesia, budaya yang sarat dengan pesan kegigihan dan kesabaran, serta kerjasamanya. Bayangkan saja pada saat penjual berteriak-teriak memprmosikan barang dagangannya, sama sekali belum pernah saya dengar ada orang yang memarahi pedagang ini dan menyuruh dia untuk berhenti berteriak, malah yang terjadi sebaliknya para pembeli merasa sangat beruntung karena para penjual tersebut mengingatkan dia untuk membeli barang-barang kebutuhannya (dalam hal ini membeli sayur), dan dengan adanya penjual keliling seperti ini, para pembelipun hemat ongkos dan tidak perlu repot-repot untuk pergi kepasar, dengan ongkos dan macet yang tidak berkesudahan.
hmm... saya yakin budaya seperti ini hanya terjadi di Indonesia, budaya yang sarat dengan pesan kegigihan dan kesabaran, serta kerjasamanya. Bayangkan saja pada saat penjual berteriak-teriak memprmosikan barang dagangannya, sama sekali belum pernah saya dengar ada orang yang memarahi pedagang ini dan menyuruh dia untuk berhenti berteriak, malah yang terjadi sebaliknya para pembeli merasa sangat beruntung karena para penjual tersebut mengingatkan dia untuk membeli barang-barang kebutuhannya (dalam hal ini membeli sayur), dan dengan adanya penjual keliling seperti ini, para pembelipun hemat ongkos dan tidak perlu repot-repot untuk pergi kepasar, dengan ongkos dan macet yang tidak berkesudahan.
Itu hanya keuntungan yang di dapat oleh pembeli dari segi materi, yang paling penting adalah antara penjual dan pembeli terjadi ikatan persahabatan, juga antara pembeli dan pembeli, saya sering melihat pada saat ada penjual sayur yang berhenti pada tempat-tempat tertentu, maka disana juga akan berkumpul para ibu-ibu rumah tangga yang siap dengan cerita dan uneg-uneg mereka. tidak dapat dipungkiri bercerita dan berbagi adalah salah satu hal yang bisa menghilangkan beban stress, Perhatikan!!! Tukang sayur ini begitu mulia, tanpa dia sadari sebenarnya dia sudah menjadi magnet bagi mereka orang-orang yang tadi tidak saling mengenal satu sama lain, akhirnya bisa berbicara dan ngobrol satu sama lain, tukang sayur yang mulia ini mengumpulkan mereka tanpa harus membuat acara resmi, ini biasanya terjadi di perkotaan (tetangga yang satu tidak mengenal dengan tetangga yang ada disampingnya), tapi dengan berkumpulnya mereka untuk membeli sayur terlihat sekali kehangatan diantara mereka, dan tak jarang diantara mereka ada yang curhat satu sama lain, bayangkan saja untuk membeli sayur kadang-kadang mereka menghabiskan waktu 30 - 60 menit, padahal tempatnya sangat dekat dan barang yang dibelipun tidak banyak, apa yang mereka lakukan, apalagi kalau bukan berbagi cerita satu dengan yang lainya.
Bagaimana dengan Amerika, apakah ada tukang sayur di Amerika? saya meragukannya, meskipun Amerika adalah negara maju dalam bidang teknologi dan pendidikan, tapi saya tidak yakin Amerika memiliki kemajuan dalam bidang spiritual dan kebudayaan (kehangatan, ketenangan jiwa), ini terbukti dari makin bertambahnya jumlah orang Amerika yang bunuh diri setiap tahunnya. hal ini terjadi disebabkan mereka kurang dalam segi saling memahami dan berbagi antara satu dengan yang lain, ibu-ibu di Amerika sangat jarang berkumpul seperti ibu-ibu di Indonesia, yang setiap harinya ada saja materi yang menajdi persoalan mereka, entah itu masalah pribadi, keluarga bahkan masalah selbritipun tak urung jadi pembahasan bagi mereka, secara psikologi berbagi atau istilah anak mudanya 'curhat' adalah salah satu cara untuk mengurangi resiko stress.
Jauh berbalilk dengan orang-orang Amerika terutama kaum ibu-ibu di Amerika yang kebanyakan dari mereka berkumpul hanya pada acara-acara tertentu, tidak ada tukang sayur disana yang mengumpulkan dan memanggil ibu-ibu, mereka "tukang sayur" cuman ada di Indonesia, dan pekerjaan mereka sangat mulia. Terimakasih "Tukang Sayur" kau adalah lonceng yang mengingatkan kami, kau adalah orator yang memanggil kami untuk berkumpul, sehingga kami dapat berbagi antara satu dengan yang lainnya.
Bunuh diri di Amerika meningkat setiap tahunnya, salah satu penyebabnya karena stress
Jauh berbalilk dengan orang-orang Amerika terutama kaum ibu-ibu di Amerika yang kebanyakan dari mereka berkumpul hanya pada acara-acara tertentu, tidak ada tukang sayur disana yang mengumpulkan dan memanggil ibu-ibu, mereka "tukang sayur" cuman ada di Indonesia, dan pekerjaan mereka sangat mulia. Terimakasih "Tukang Sayur" kau adalah lonceng yang mengingatkan kami, kau adalah orator yang memanggil kami untuk berkumpul, sehingga kami dapat berbagi antara satu dengan yang lainnya.

No comments:
Post a Comment